Wanita membutuhkan sperma yang sehat dan unggul agar
bisa hamil. Harus dilakukan pemeriksaan guna mengetahui sperma yang dihasilkan
berkualitas atau tidak.
Dalam diskusi 'Penanganan Gangguan Kesuburan di
Indonesia, Bayi Tabung Pintar dan Terjangkau sebagai Pilihan', dokter obstetri
dan ginekologi Beelonie menjelaskan, pemeriksaan sperma itu mudah dan tidak
membutuhkan teknologi yang canggih.
"Untuk melihat kualitas sperma, dalam hal ini
jumlah sperma yang sehat, dilihat menggunakan mikroskop. Konsentrasi sperma-nya
dianalisis. Hitungannya adalah jumlah sperma per cc jumlah air mani," kata
Beeleonie di Jakarta pada Selasa .
Sel sperma tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Karena itu, harus dilihat menggunakan mikroskop. Pada pemeriksaan sperma,
sampel air mani dikumpulkan.
Hasil tes sperma dapat diterima dalam kurun waktu 24
jam hingga satu minggu. Bentuk kepala, ekor, dan gerakan sperma dapat terlihat
di bawah mikroskop. Persentase sperma yang sehat dan bergerak cepat dapat
terlihat.
Hasil normal pada bentuk sperma yang sehat adalah
seluruh bagian sperma lengkap, baik dari kepala, bagian tengah tubuh, dan ekor.
Jika seorang pria punya lebih dari 50 persen sperma yang berbentuk tidak
normal, maka hal itu mengurangi kesuburannya.
Beeleonie menambahkan, bentuk sperma yang tidak
normal, misal, kepala sperma yang terlalu besar, kepala sperma yang bercabang
dua, dan tanpa ekor.
"Kalau kepala sperma terlalu besar atau kecil,
tidak bisa membuahi sel telur. Apalagi kalau tidak ada ekornya. Ekor itu kan
untuk bergerak," tambahnya.
Dari gerakan sperma, lebih dari 50 persen sperma
harus bergerak normal satu jam setelah ejakulasi. Gerakan sperma (motilitas)
penting untuk menilai kesuburan. Ini karena sperma harus melakukan perjalanan
membuahi sel telur.
Analisis gerakan sperma dinilai dari skala 0 hingga
4. Skor 0 berarti sperma tidak bergerak, skor 3 atau 4 menunjukkan, gerakan
sperma yang baik.
Sementara itu, jumlah sperma normal pria harus
antara 20 juta hingga lebih dari 200 juta. Hasil ini juga disebut sebagai berat
jenis sperma (sperm density). Jika angka ini rendah, maka kehamilan bisa lebih
sulit terjadi.
Dilansir dari Healthline, penampilan sperma yang
sehat harus keputih-putihan sampai abu-abu. Pria juga harus memerhatikan, air
mani.
0 komentar:
Posting Komentar