Penggunaan robot seks memang mengundang kontroversi
dan perdebatan. Namun, beberapa orang mengatakan bahwa menggunakan benda itu
tidak masalah secara moral, selama Anda tidak punya pasangan.
Dilansir dari New York Post , para peneliti di
University of Helsinki membuat dua survei pada dua kelompok. Yang satu
berjumlah 172 dan lainnya 260 orang.
Para peserta diberikan pertanyaan tentang moralitas
mereka, termasuk sejarah hubungan dan pengalaman mereka akan fiksi ilmiah.
Mereka diminta untuk menilai dua skenario yang menampilkan seorang pria yang
masuk ke rumah bordil yang berisi manusia asli dan robot.
Studi menemukan, terlepas dari pengalaman seksual di
masa lalu, responden cenderung untuk mentoleransi pengguna robot seks selama
belum menikah atau tidak memiliki pasangan. Mereka dianggap tidak masalah untuk
menghabiskan uang demi seks dengan mesin.
Orang
yang memiliki pengalaman seksual lebih terbuka
Selain itu, para peserta yang memiliki lebih banyak
pengalaman seksual lebih berpikiran terbuka. Termasuk soal penggunaan robot
seks sebagai alat pemuas bagi pria.
"Semakin Anda mulai berpikir tentang itu
sebagai sesuatu yang bisa bersaing atau mengganggu hubungan, itu kelihatannya
menjadi ukuran apakah itu secara moral diterima seseorang," ujar peneliti
yang rekan penulis studi di Tufts University Amerika Serikat Tom Arnold.
Studi ini muncul setelah banyaknya laporan tentang
rumah bordil boneka seks yang bermunculan di dunia. Pada bulan Oktober,
otoritas di daerah Houston, AS mencoba menghentikan upaya membuka rumah bordil
pertama yang menampilkan boneka seks.
0 komentar:
Posting Komentar