Beberapa orang mengira berhubungan seks itu
menyenangkan. Namun, bagi beberapa orang, mereka seringkali larut dalam air
mata atau menangis setelah melakukan hubungan intim dengan suami.
Dilansir dari Prevention, kasus ini disebut dengan
postcoital dysphoria. Menurut pendidik seks Kait Scalisi, tidak ada yang tahu
pasti mengapa hal ini bisa terjadi.
Penelitian sendiri menemukan bahwa hampir separuh
wanita dan 40 persen pria menangis setelah berhubungan seks, di beberapa waktu
dalam hidup mereka.
Terapis hubungan Debra Laino mengatakan, ada
beberapa teori terkait hal ini. Salah satunya adalah bahwa orang-orang memiliki
hormon oksitosin dalam tubuh mereka setelah orgasme. Pasangan bisa merasa
sangat luar biasa setelah melakukan itu.
Pelepasan emosi
Selain itu, seks juga bisa membuat seseorang merasa
benar-benar rentan. Scalisi mengatakan, seringkali keintiman yang muncul
disertai tindakan membawa banyak emosi.
"Terkadang, seks dan orgasme yang sangat baik
membuat Anda ingin menangis," kata Scalisi.
Di sisi lain, kondisi menangis setelah berhubungan
seks terkadang juga terkait dengan kondisi kesehatan mental. Salah satu yang
disebutkan Scalisi adalah adanya trauma.
"Memiliki riwayat trauma mungkin atau tidak
memainkan peran. Siapa pun dapat mengalami menangis setelah berhubungan
seks," ujarnya.
Menurut Michelle Curtis, yang sering mengalaminya,
ketika emosinya mulai meluap, serta adanya lingkungan yang aman, dia akan
menangis.
"Itu hanya pelepasan emosional yang saya
dapatkan," ujar penulis blog Sex After Marriage itu. Dia menambahkan,
menangis juga cenderung dia lakukan ketika menghadapi beberapa situasi.
"Itulah cara saya menghadapi kesedihan dan
kebahagiaan," tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar